Wednesday, August 29, 2018
Panggung Sandiwara
semangat pagi sahabat...
tulisan ini berawal dari keprihatinan seorang rakyat kecil yang hanya bisa merasakan akibat dari setiap kebijakan yang seringkali menyengsarakan.....
jargon "Esih penak jamanku to" menggambarkan realita rakyat jelata yang mendambakan keadaan yang adil bagi mereka....adil secara ekonomi maupun hukum.
tentulah tidak salah ketika rakyat kecil mendambakan semua kebutuhannya terjangkau...mudah dapat pekerjaan dan prilaku yang sama didepan hukum....
saya yakin bahwa setiap periode tentulah memiliki hal positif yang perlu dilanjutkan dan hal negatif yang perlu diperbaiki agar menjadi lebih baik.
akhir - akhir ini kita dipertontonkan parodi politik dan hukum yang cukup memprihatinkan.....
kita melihat begitu sengitnya perdebatan - perdebatan yang secara kasat mata masing-masing berusaha menjadi lebih hebat, menjadi lebih baik dan menjadi paling. Mari kita berlaku bijak dalam berkehidupan, jangan merasa kita yang paling, karena sejatinya ketika kita merasa yang paling maka pada saat itulah kita sedang mengumumkan sebaliknya. saling menghargai yang minoritas menghargai yang mayoritas, yang mayoritas memberikan perlindungan terhadap yang minoritas.
berlakulah jujur jika memang orang yang berseberangan dengan kita itu baik katakan baik, jangan taqlid buta sehingga hati kita tertutup dengan kebaikan dari orang lain.
kita masih melihat di Negeri yang kita cintai ini hanya karena beda organisasi, beda pilihan saling bertengkar. sebagai umat islam kita disatukan karena kalimat "la ilaha illallah, muhammadarrosulullah". bukan disatukan karena satu organisasi. semua itu hanya sarana yang sepatutnya kita gunakan secara bijak bukan untuk menjatuhkan lawan.
besar harapan siapapun nanti yang diberikan amanah dapat menjaga manah itu dengan baik, berpihak kepada kepentingan rakyat, tidak hanya berpihak pada segelintir orang. hukum benar - benar ditegakkan secara adil tidak hanya tajam kebawah tapi tumpul keatas.
